Laman

Selasa, 10 Agustus 2010

alhamdulillah Ramadhan came :))

Ramadhan...
Ramadhan keempat tanpa papa...
Ramadhan ketiga di kosan...
Ramadhan keempat bareng mama, berdua ajah di rumah dan cuma masak makanan instant :P *secaraaa, males masak pagi2*
Ramadhan ketiga yang insya Allah ngga bolong2 lagi dah tarawihnya ^^a
Ramadhan kedua yang insya Allah bareng sama abang :">

Ramadhan...
bulan penuh berkah...
bulan penuh keajaiban...
bulan penuh kesabaran...
bulan penuh ketenangan...
bulan penuh kenikmatan...
bulan yang ada cuma 1 kali dalam setahun... (semua bulan juga cuma sekali ya di dalam 1 tahun :P)

Ramadhan...
sebulan ngga ada makan siang...
sebulan ngga ada kata laper tengah hari...
sebulan ngga boleh nangis tengah hari bolong...
sebulan ngga boleh siasiain 1/3 malam...
sebulan ngga boleh siasiain kesempatan buat sedekah...

Ramadhan...
insya Allah Ramadhan 1432H udah ada cowo di rumah, jadi ngga berdua lagi sama mama ^^

Pengakuan Perempuan Terhadap Lelaki

Kami sulit menahan pandangan mata kami


ketika melihat kalian, 


apalagi jika kalian diamanahkan Allah 


ketampanan dan postur yand ideal,


kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian,


karena itu tundukanlah wajah tampan kalian








Kami sulit menahan pendengaran kami


ketika berbicara dengan kalian,


apalagi jika kalian diamanahkan oleh Allah


suara yang khas kalian


kerana itu berbicaralah seperlunya saja








Kami juga sulit menahan 


bayangan-bayangan hati kalian,


ketika kalian dapat menjadi


tempat untuk dicurahkan segala isi hati kami,


waktu luang kami kadangkala akan sering terisi


oleh bayangan-bayangan kalian,


kerana itu janganlah kalian membiarkan kami


menjadi curahan hati bagi kalian





Kami tahu kami insan lemah 


bila harus berhadapan dengan kalian,


kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh 


hanya dengan senyum kalian,


hati kami akan bergetar 


ketika mendengar suara dan melihat paras tampan kalian





Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,


maka jagalah amanah itu


jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan-Nya.





Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu


akan kelemahan hati kami ini,


hanya dengan ikatan yang suci dan yang diridhai-Nya,


kalian akan menjadi halal bagi kami.





Lalu apa yang telah aku lakukan selama ini..YA Rabb, ampunilah daku.


Untuk setiap pandangan yang tak terjaga, 


untuk iman yang tak dipelihara,


lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab,





Ya Rabb, Engkaulah mengawasi kami setiap detik,


karena kasih sayangMu ya Allah kepada kami,


Engkau perintahkanlah malaikan silih berganti 


menemani kami siang dan malam


agar iman kami dapat dijaga...

untukmu Adam dan Hawa

Adam…
Kau bilang dirimu hebat dan kuat ibarat pahlawan,
Gagah perkasa seperti Badang,
Kau gunakan Hawa sebagai umpan,
Untuk membuktikan kelelakianmu yang hanya temberang.

Hawa…
Kau bangga dengan kecantikan lahiriah yang ada padamu,
Kau sanjung tinggi Adam yang terpikat dengan keindahan rupamu,
Kau tersenyum manis saat Adam melihat lenggok tubuhmu,
Tapi kau marah dan benci bila ada segelintir Adam yang menegurmu.

Adam…
Kadangkala kekacakan yang ada padamu,
Bisa membuat Hawa lemah dan cair ibarat ais terkena api,
Hati yang rapuh mudah luluh dan tunduk pada nafsu,
Jiwa yang halus mudah pula jatuh hati.

Hawa…
Iblis menggunakanmu sebagai umpan untuk memerangkap Adam,
Kau harus ambil kesempatan ini untuk memperdayakan Iblis,
Selamatkanlah Adam dari cengkaman api yang tidak akan terpadam,
Jatuhkanlah musuh Islam dengan akal satumu yang genius.

Adam…
Kata-kata manis nistamu bisa menggoda hati Hawa,
Senyum nakalmu membuatkan Hawa semakin suka,
Lembutmu dalam berkata membuatkan Hawa senang mendekatimu,
Sikap prihatinmu membuat Hawa tergilakan perhatianmu.

Hawa…
Sikapmu yang tidak endah menjadikan Adam berani terhadapmu,
Berani mengambil kesempatan untuk menyentuh maruahmu,
Ketidaktegasanmu membuatkan Adam semakin suka akan dirimu,
Hingga kau pun hanyut dalam dunia cinta palsu.

Adam…
Kau bilang akalmu sembilan mengalahkan nafsumu yang satu,
Gunakanlah akalmu itu untuk mendidik nafsumu yang boleh membinasakan Hawa,
Cerdikkanlah akalmu itu dengan berjihad menentang nafsumu,
Agar Hawa terpelihara sentiasa dalam jagaan taqwa.

Hawa…
Lenggok tubuhmu bisa membuat Adam terpaku dan mata menjadi sepi,
Lembut suaramu bisa mencairkan hati lelaki Adam,
Longgarkanlah pakaianmu agar tubuhmu tertutup rapi,
Tegaskanlah suaramu supaya syaitan tidak berpeluang merasuk Adam.

Oleh itu Adam…
Bersikap tegaslah dengan Hawa dalam setiap urusanmu,
Kau harus kuat dan sabar dalam membimbing Hawa yang semakin liar,
Kau harus teruskan perjuanganmu menentang hawa nafsumu,
Agar nafsu Hawa tidak terus-terusan menular.

Adam…
Hawa meminta agar kau bersikap tegas dan berani,
Supaya Hawa takut untuk menggoda dan mendekati,
Supaya syaitan tidak membisikkan godaan nafsu durjana,
Agar kau bisa menjadi pemimpin dan ketua yang diidami Hawa.

Begitu juga Hawa…
Mahalkanlah senyummu yang bisa menawan hati lelaki,
Jagalah dan peliharalah aurat dan maruah dirimu,
Untuk membentengi nafsu yang sangat dibenci,
Agar kau suci terpelihara saat Adam menyuntingmu.

Hawa…
Adam mudah cair dengan keanggunan wajahmu,
Namun…itu bukanlah yang Adam harapkan,
Adam mengharapkan Hawa yang berpegang teguh pada agama sebagai penyuci kalbu,
Adam juga menginginkan Hawa yang sopan dan memelihara aurat dalam berpakaian.






Untukmu Adam :
Jadilah Adam yang berpendidikan tinggi dalam agama yang bisa membimbing Hawa dari menjadi mangsa godaan syaitan dan nafsu yang boleh membinasakan. Jadilah Adam yang murah dengan kata-kata nasihat dan teguran yang boleh memperbaiki Hawa. Jadilah Adam yang sentiasa berjuang menentang nafsu dan memelihara maruah diri untuk orang tercinta yang sah bergelar isteri. Jadilah juga Adam yang boleh menjadi ketua keluarga, imam dalam solat berjemaah dan pemimpin agama seperti yang diingini oleh Hawa.


Untukmu Hawa :
Jadilah Hawa yang tinggi dengan didikan agama, merendah diri dengan akhlak terpuji dan baik hati. Jadilah Hawa yang menjaga aurat dan maruah diri dari sewenang-wenangnya dilihat ajnabi. Jadilah Hawa yang sentiasa haus akan ilmu nasihat dan teguran sebagai persiapan menjadi Hawa yang solehah untuk seorang yang sah bergelar suami. Jadilah juga seorang Hawa yang bisa menjadi anak, ibu dan isteri yang solehah serta hamba Allah yang beriman dan bertaqwa seperti yang diidamkan oleh Adam.

ketika mampu menghargai orang lain :)

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.                                       
                                                                           
Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadi kan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.                         
                                                                           
Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata tolong, setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan maaf, saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan terima kasih kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."       


Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.                                                                 


Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut.


Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.                       


Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif.  Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.                                                             


Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.                                   
                                                                           
Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan.


*Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.  

::cinta sejati:: (dikutip dari chicken soup for teenage the soul)

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasamengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan 
membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. 

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya,
sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. 

"Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar,
lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah 
dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.

Pesan moral :
Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita cintai.
Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing, mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Tuhan yang terbaik.