Laman

Selasa, 12 Oktober 2010

we need inspiration


Without inspiration the best powers of the mind remain dormant, they is a fuel in us which needs to be ignited with sparks.
~Johann Gottfried Von Herder~

oh... gitu tho...

sekarang udah jam 8.30 pm dan ngga ada kabar kalo kamu udah pulang dari rumah temen kamu yang namanya Ana itu...
well, ngga usah anggap aku ada ajah sekalian...


satu hal yang perlu kamu tau...
ketika satu kamu mengajarkan SATU kali keburukan kepadaku,
aku akan melakukan hal yang serupa kepadamu BERKALI-KALI..


watch out...

terserahlaahh...

just do whatever you want to do...
asal kamu seneng, and i was keeping in the silence....

sombong bukanlah haknya manusia

‎"Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Oleh karena itu, barang siapa mengambilnya dari-Ku (berperilaku dengan) salah satu dari keduanya, maka Aku akan mencampakkannya ke neraka"
(HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ra)


" Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang orang yang sombong lagi membanggakan diri."
( Qs.31:18 )

indahnya ikatan yang halal :)

"Sesungguhnya wanita adalah belahan tak terpisah dari lelaki"
(HR.Ahmad dan Al.Baihaqi)


Bertemunya dua insan yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam sebuah ikatan yang "halal"..


Allah menginginkan terjadinya ketenangan jiwa, ketentraman emosi&batin, kesegaran jasmaniah..


sebagai penutup rahasia, penjaga, pemelihara dan menjadi lahan untuk menumbuhkan keturunan&kelangsungan hidup di bawah naungan rumah tangga yg tenang, tentram, terjagadan terpelihara..


Subhanallah.. indahnya sebuah ikatan yang halal, lalu mengapa banyak yang memilih hubungan haram "pacaran" yang menodai keindahan cinta. .

berbaktilah kepada orang tuamu..

Imam Ahmad meriwayatkan hadist dr Rasulullah Saw. 

Beliau bersabda," Barangsiapa yg berbakti kpd kedua orang tuanya, dia akan memperoleh keberuntungan yg besar dan Allah Swt akan menambah umurnya"

benih pakis dan bambu

Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan dan berhenti hidup. Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta.

"Tuhan," katanya. "Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?"

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan. "Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu?".

"Ya," jawab pria itu.

"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi. Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah.

"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.

"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah.

"Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah," kataNya.

"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.

Aku tak akan memberi cobaan yang tak sangup diatasi ciptaan-Ku," kata Tuhan kepada pria itu.

"Tahukah kamu, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?

"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu.

"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan. "Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah."

"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."

"Saya akan menjulang setinggi apa, Tuhan?" tanya pria itu.

"Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?" tanya Tuhan

"Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.

"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik, meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu," kata Tuhan.

Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.