Laman

Rabu, 11 Agustus 2010

sifat berdasarkan bulan kelahiran (just for fun :D)

JANUARI
- Ambisius dan serius
- Senang mengajari dan di ajari
- Bekerja keras dan produktif
- Tahu bagaimana membuat orang lain senang
- Beberapa agak pendiam kecuali sedang marah atau senang
- Sangat mudah melihat kelemahan orang lain dan suka mengkritik
- Rajin dan setiap yang dibuat selalu menghasilkan keuntungan
- Suka berbenah atau bersih-bersih dan hal-hal yang serba teratur
- Bersifat sensitif, berfikiran mendalam
- Pandai mengambil hati orang lain
- Mudah mendisiplinkan diri sendiri
- Bersikap romantik tetapi tidak pandai memamerkannya
- Tahan terhadap penyakit tetapi rentan terhadap pilek
- Cukup sayang pada anak-anak
- Suka berdiam di rumah
- Setia pada segala-galanya
- Perlu belajar untuk hidup bersosialisasi
- Mempunyai rasa cemburu yang sangat tinggi.



FEBRUARI
 - Berpikiran abstrak.
 - Suka pada benda yang real dan abstrak.
 - Inteligent, bijak dan jenius.
 - Memiliki kepribadian yang mudah berubah.
 - Mudah menawan hati orang lain.
 - Agak pendiam, pemalu dan rendah diri.
 - Jujur dan setia pada segalanya.
 - Keras hati untuk mencapai tujuan.
 - Tidak suka dikekang.
 - Mudah memberontak apabila dikekang.
 - Emosinya mudah terluka dan sangat sensitif.
 - Mudah memamerkan dan memperlihatkan amarahnya.
 - Suka berkawan tapi kurang memamerkannya.
 - Sangat berani dan suka memberontak.
 - Bercita-cita tinggi dan suka berangan-angan
 - Optimis untuk merealisasikan impiannya.
 - Pemerhatian yang tajam.
 - Suka hiburan dan suka akan benda yang bersifat seni.
 - Sangat romantik pada dalamannya tetapi tidak pada luarannya
 - Berkecenderungan pada benda yang tahyul.
 - Amat mudah dan boleh menjadi terlalu boros.
 - Harus belajar untuk memamerkan emosi.

MARET
 - Berkepribadian yang menarik dan menawan.
 - Mudah didampingi.
 - Sangat pemalu dan pemendam rasa.
 - Sangat baik, jujur, pemurah dan mudah simpati.
 - Sangat sensitif pada perkataan yang dituturkan dan alam sekitar
 - Suka pada kedamaian.
 - Sangat peka kepada orang lain.
 - Sesuai dengan kerjanya yang memberi khidmat kepada orang lain.
 - Tidak cepat marah dan sangat baik hati.
 - Tahu membalas dan mengenang budi orang.
 - Pemerhatian dan penilaian yang sangat tajam.
 - Kecenderungan untuk mendendam jika tidak dikontrol.
 - Suka berangan-angan.
 - Suka melancong.
 - Sangat manja dan suka diberi perhatian yang sangat tinggi.
 - Kelam kabut dalam memilih pasangan.
 - Suka dengan hiasan rumah tangga.
 - Punya bakat seni dalam bidang musik.
 - Kecenderungan kepada benda yang istimewa dan bagus.
 - Terlalu moody.

APRIL
 - Sangat aktif dan dinamik.
 - Cepat bertindak buat keputusan tetapi cepat menyesal.
 - Sangat menarik dan pandai memanjakan diri.
 - Punya daya mental yang sangat kuat.
 - Suka diberi perhatian.
 - Sangat diplomatik (pandai membujuk, berkawan dan pandai menyelesaikan masalah orang).
 - Sangat berani dan tidak ada perasaan takut.
 - Suka petualangan, pengasih, penyayang, sopan santun dan pemurah.
 - Emosi cepat terusik, try to control the emotion.
 - Kecenderungan bersifat dendam.
 - Agresif, kelam kabut untuk membuat keputusan.
 - Kuat daya ingatan.
 - Gerak hati yang sangat kuat.
 - Pandai mendorong diri sendiri dan memotivasikan orang lain.
 - Berpenyakit di sekitar kepala dan dada.
 - Sangat cemburu dan terlalu cemburu.

MEI
 - Kekerasan hati dan degil.
 - Kuat semangat dan bermotivasi tinggi.
 - Pemikiran yang tajam.
 - Mudah marah apabila tidak dikontrol.
 - Pandai menarik hati orang lain dan menarik perhatian.
 - Perasaan yang amat mendalam.
 - Cantik dari segi mental dan fisik.
 - Tidak perlu dimotivasikan.
 - Tetap pendirian tetapi mudah dipengaruhi oleh orang lain.
 - Mudah dibujuk.
 - Bersikap sistematik (otak kiri).
 - Suka berangan-angan.
 - Kuat daya firasat, memahami apa yang terlintas di hati orang lain tanpa diberitahu.
 - Bagian telinga dan leher mudah diserang penyakit.
 - Daya khayal yang tinggi.
 - Pandai berdebat.
 - Fisik yang baik.
 - Kelemahan sistem pernafasan.
 - Suka sastra,seni dan musik serta melancong.
 - Tidak berapa suka duduk atau diam di rumah.
 - Tidak boleh duduk diam.
 - Tidak punya banyak anak.
 - Rajin dan bersemangat tinggi.
 - Agak boros.

JUNI
 - Berfikiran jauh dan berwawasan.
 - Mudah digunakan atau dimanfaatkan orang karena sikap baik.
 - Berperangai lemah lembut.
 - Mudah berubah sikap, perangai, idea dan mood.
 - Idea yang terlalu banyak di kepala.
 - Bersikap sensitif.
 - Otaknya aktif (senantiasa berfikir).
 - Sukar melakukan sesuatu dengan segera.
 - Bersikap suka menunda-nunda.
 - Bersikap terlalu memilih dan selalu mau yang terbaik.
 - Cepat marah dan cepat sejuk.
 - Suka berbicara dan berdebat.
 - Suka membuat lawakan atau lelucon dan bergurau.
 - Otaknya cerdas berangan-angan.
 - Mudah dan pandai berkawan.
 - Orang yang sangat tertib.
 - Pandai memamerkan sikap.
 - Gampang berkecil hati.
 - Mudah terkena influensa.
 - Suka berbenah atau bersih-bersih
 - Cepat merasa bosan.
 - Sikap terlalu memilih dan cerewet.
 - Kurang memamerkan perasaan.
 - Lambat sembuh apabila hatinya terluka.
 - Mudah menjadi eksekutif.
 - Kedegilan yang tidak terkontrol.
 - Mempunyai prinsip: siapa yang memuji saya adalah musuh saya tetapi siapa menegur saya adalah kawan saya.

JULI
 - Sangat senang apabila didampingi.
 - Banyak berahasia dan sukar dimengerti, terutama laki-laki.
 - Agak pendiam kecuali dirangsang.
 - Tak suka menyusahkan orang lain tapi tidak marah apabila disusahkan.
 - Mudah dibujuk.
 - Sangat menjaga hati atau perasaan orang lain.
 - Sangat ramah.
 - Emosi sangat mendalam tapi mudah terluka hatinya.
 - Berjiwa sentimental.
 - Jarang mendendam.
 - Mudah memaafkan tapi sukar melupakan.
 - Membimbing secara fisik dan mental.
 - Sangat peka, pengasih serta penyayang.
 - Melayani semua orang dengan sama.
 - Daya simpati yang tinggi.
 - Pemerhatian yang tajam.
 - Suka menilai orang lain.
 - Mudah dan rajin belajar.
 - Suka mengenang peristiwa atau kawan lama.
 - Suka berdiam diri.
 - Suka duduk atau diam di rumah.
 - Suka menunggu kawan tapi tidak mencari kawan.
 - Tidak agresif kecuali terpaksa.
 - Lemah dari segi kesehatan perut.
 - Mudah gemuk apabila tidak mengontrol makanan melalui diet.
 - Minta disayangi.
 - Mudah terluka hati tapi lambat untuk pulih.
 - Rajin dalam bekerja.

AGUSTUS
 - Suka bergurau.
 - Sopan santun dan perhatian terhadap orang lain.
 - Berani dan tidak mengenal kata takut.
 - Orangnya agak tegas dan bersikap kepemimpinan.
 - Pandai membujuk orang lain.
 - Terlalu pemurah dan bersikap ego.
 - Nilai harga diri yang sangat tinggi.
 - Haus akan pujian.
 - Semangat juang yang luar biasa.
 - Cepat marah dan mudah mengamuk.
 - Mudah marah apabila perkataannya dilawan.
 - Sangat cemburu.
 - Cepat berpikir.
 - Pikiran yang berdikari.
 - Suka memimpin dan dipimpin.
 - Sifat suka berangan.
 - Berbakat dalam seni lukis, hiburan dan silat.
 - Cepat ditimpa penyakit.
 - Belajar untuk relax.
 - Sikap kelam kabut.
 - Romantik, pengasih, penyayang.
 - Suka mencari kawan.

SEPTEMBER
 - Sangat sopan santun.
 - Sangat cermat, teliti dan teratur.
 - Suka menegur kesalahan orang lain dan mengkritik.
 - Pendiam tapi pandai dalam bercakap-cakap.
 - Sikap sangat cool, sangat baik dan mudah simpati.
 - Kerja yang dilakukan sangat sempurna.
 - Sangat sensitif tetapi tidak diketahui.
 - Orang yang banyak berfikir.
 - Otak bijak dan mudah belajar.
 - Suka mencari maklumat.
 - Kontrol diri untuk tidak terlalu mengkritik.
 - Pandai mendorong diri sendiri.
 - Mudah memahami orang lain (daya firasat yang tinggi) karena banyak menyimpan rahasia.
 - Suka akan hiburan dan melancong.
 - Kurang menunjukan perasaannya.
 - Luka hatinya sangat lama disimpan.
 - Terlalu memilih pasangan.
 - Sistematik.

OKTOBER
 - Menyukai orang yang sayang padanya.
 - Suka mengambil jalan tengah.
 - Sangat menawan dan sopan santun.
 - Kecantikan luar dan dalam.
 - Tidak pandai berbohong dan berpura-pura.
 - Mudah rasa simpati, baik, lebih mementingkan kawan.
 - Senantiasa berkawan.
 - Hatinya mudah terusik tetapi merajuknya tak lama.
 - Cepat marah.
 - Tidak menolong orang kecuali diminta.
 - Suka melihat dari perspektifnya sendiri.
 - Tidak suka terima pandangan orang lain.
 - Emosi yang mudah terusik.
 - Suka berangan dan pandai bercakap.
 - Emosi yang kelam kabut.
 - Daya firasat yang sangat kuat (terutama perempuan).
 - Suka melancong, bidang sastra dan seni.
 - Pengasih, penyayang dan lemah lembut.
 - Romantik dalam percintaan.
 - Mudah terusik hati dan cemburu.
 - Ambil berat tentang orang lain.
 - Suka kegiatan luar.
 - Orang yang adil.
 - Boros dan mudah dipengaruhi sekitarnya.
 - Mudah patah semangat.

NOVEMBER
 - Banyak ide.
 - Sukar untuk dimengerti atau difahami sikapnya.
 - Berpikiran ke depan.
 - Berpikiran unik dan bijak.
 - Penuh dengan idea-idea baru yang luar biasa.
 - Pemikiran yang tajam.
 - Daya firasat yang sangat halus dan tinggi.
 - Bagus untuk jadi Dokter.
 - Cermat dan teliti.
 - Sifat yang berahasia, pandai mengorek dan mencari rahasia.
 - Banyak berfikir, kurang bicara tetapi mesra.
 - Berani, pemurah, setia, dan sabar.
 - Terlalu degil dan keras hati.
 - Apabila mau akan diusahakan sehingga berhasil.
 - Tidak suka marah kecuali digugat.
 - Cara berfikir yang lain dari orang lain.
 - Otak yang sangat tajam.
 - Pandai mendorong diri sendiri.
 - Tidak menghargai pujian.
 - Kekuatan semangat dan daya juang yang sangat tinggi dan apabila menghendaki sesuatu akan mencoba sampai berhasil.
 - Badan yang tough.
 - Kasih sayang dan emosi yang sangat mendalam.
 - Romantik.
 - Tidak pasti dengan hubungan kasih sayang.
 - Suka duduk atau diam di rumah.
 - Sangat rajin dan berkemampuan tinggi.
 - Amanah, jujur setia dan pandai berahasia.
 - Tidak berapa berjaya dalam mengontrol emosi.
 - Bercita-cita tinggi.
 - Perangai tidak dapat diramal dan mudah berubah-ubah.

DESEMBER
 - Sangat setia dan pemurah.
 - Bersifat patriotik.
 - Sangat aktif dalam permainan dan pergaulan.
 - Sikap kurang sabar dan tergesa-gesa.
 - Bercita-cita tinggi.
 - Suka menjadi orang yang berpengaruh dalam organisasi.
 - Senang apabila didampingi.
 - Suka bergaul dengan orang.
 - Suka dipuji, diberi perhatian dan suka dibelai.
 - Sangat jujur.
 - Tidak pandai berpura-pura.
 - Cepat marah.
 - Perangai yang berubah-ubah.
 - Tidak ego walaupun harga diri yang sangat tinggi.
 - Benci apabila dikekang.
 - Suka bergurau.
 - Pandai membuat lelucon dan berpikir dengan logika.



jangan dipikirin banget yaa, just for fun koo :)

ga suka deh aku :((

bener kali yaa, ungkapan "ga penting buat kamu tapi belum tentu ngga penting buat orang lain"...


sekali lagi, apa siihh susahnya jujur? toh aku juga masih bisa mikir dengan tenang ko, aku ngga emosian banget ko nyatanya... aku kaget/shock itu wajar ko, tapi ngga extream kan?


aku ngga langsung marah ajah ko, toh kalopun aku sampe marah berarti ada sebabnya kan?

kenapa hal besar menurutku kamu anggap gampang dan sepele?? iyaaahhhhh aku tau, ngga semua yang kamu lakukan harus dikasih tau ke aku, tapi minimal 'extra ordinary thing' bisa kan cerita ke aku?


apa susahnya siiihhh cerita beberapa menit/ngetik secuplik di sms?


kenapa ngga coba ngerti jadi aku? :((


*lagi kesel dan butuh untuk nuangin perasaan, Alhamdulillah udah punya blog T.T*

aku ngga takut dibandingin...

kata orang, dibandingin itu nyakitin... dibandingin itu makan ati... dibandingin itu gini dan gitu...

ngga selalu gitu ko...

kejadian setaun yang lalu...
dia membandingkan aku dengan A, B, C, dan D...
dia bilang:
"kalo A... dia kalem, lembut dan ayu banget...
kalo B... dia bijak dan dewasa...
kalo C... dia modis...
kalo D... dia agamis dan ilmu agamanya banyak
tapi kalo kamu, imut..."

coba yaa, kalo jadi orang yang mikirnya negatif terus, digituin langsung mengkerut... tapi coba ambil sedikit celah dari kalimat itu, berarti A, B, C, D itu ngga seimut aku kaaannn?

kalo aku belajar untuk jadi cewe kalem, insya Allah bisa...
kalo aku belajar dengan bijak, insya Allah bisa, karena untuk menjadi bijak itu butuh banyak pengalaman hidup juga kan?
kalo aku mau jadi modis, kenapa ngga bisa? bukan hal yang sulit itu mah...
kalo aku mau jadi cewe yang punya banyak ilmu agama, harus bisa... ilmu itu bisa dicari dan jangan lupa untuk diamalkan...

tapi kalo mereka mau imut kaya aku, mau oprasi dulu??

jadi ngga selamanya dibandingkan itu nyakitin, pasti ada letak dimana kita bisa bersyukur saat kita dibandingkan... satu lagi, jika kita dibandingkan, bisa kan perbandingan itu jadi motivasi diri kita untuk memperbaiki dan menjadi lebih baik lagi... :)

apa sih susahnya jujur??

aku ngga mempermasalahkan kamu mau ngapain, kemana dan sama siapa.... selama kamu bilang sama aku.... apa itu terlalu sulit??


aku ngga nuntut kamu tiap hari ke rumah aku untuk setor wajah, aku cuma minta kabar harian dari kamu dan kalo ada hal-hal yang ngga biasa, apa salahnya kita share...


kamu udah nutupin satu kejadian dari aku, dan aku tau dengan sendirinya... itu jauh lebih nyakitin dibanding kamu cerita apa adanya...


mungkin niat kamu baik, nutupin dari aku biar ngga ada masalah antara kita, tapi bukannya kamu udah tau ya prinsip hubungan kita? omong apa adanya untuk tiap kejadian, bukan kah itu yang dulu kamu inginkan dan aku bisa laksanakan? sekarang, kenapa kamu ngga bisa lakukan itu?


jujur, aku ngga suka banget untuk apa yang udah kamu lakukan...
maaf aku ngga bilang langsung, aku tau kamu lagi sibuk di sana...

janji, dari percaya menjadi setia...

Selain dengan undang-undang dan tata tertib, sesungguhnya hidup ini dibangun di atas kepercayaan. Sebab, undang-undang hanya mengatur, mengikat, tapi kepercayaanlah yang membuktikannya. Sebab tata tertib hanya merapikan, membuat urut-urutan, tetapi kepercayaanlah yang membuat segalanya bisa berjalan. Maka orang-orang yang tak bisa dipercaya bisa dengan mudah melanggar undang-undang, mencederai kesepakatan, melawan aturan, meski dalam hal-hal yang terkait dengan kepentingan dirinya sendiri.

Bila kepercayaan adalah aspek jiwanya, maka janjilah aspek raganya. Bila kepercayaan adalah ruhnya, maka janji adalah jasadnya. Bila kepercayaan adalah kekuatan batin, maka janji adalah penopang lahirnya. Bila kepercayaan adalah ikatan putihnya, maka janjilah bukti hitamnya.Begitulah seterusnya.

Maka sepenggal janji adalah harga yang mahal untuk sebuah kepercayaan. Sebab janji yang tidak bisa dipercaya, atau janji yang tak ada kepercayaan di dalamnya, ibarat buah yang ranum kulitnya, tapi kopong di dalamnya. Tak ada buahnya yang bisa dimakan. Janji yang tak ada kepercayaan di dalamnya, tidak akan memberi manfaat, seperti sebutir buah, tak ada yang mau memakan kulitnya.

Dalam banyak kasus, janji menjadi semacam `uang muka’ bagi segala bentuk hubungan sosial di antara kita. Selebihnya baru bisa dikatakan lunas, bila memang janji-janji itu dipenuhi.

Maka Islam mengajarkan moralitas janji, dari dua arah yang sangat dominan. Arah pertama bahwa janji harus selalu digantungkan kepada masyiah Allah, kehendak dan izinNya. Maka kita diharuskan mengiringi setiap janji, bahkan setiap rencana, dengan mengucapkan Insya Allah. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi. Kecuali (dengah menyebut) Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada yang ini.'' (QS. Al-Kahfi: 23 - 24).

Moralitas janji seperti ini menegaskan kepada kita, bahwa kita tidak akan bisa melakukan apa saja kecuali atas izin Allah. Mengucapkan Insya Allah mengajari kita tentang etika tahu diri seorang manusia yang tak mengerti akan takdir apa esok hari. Kenyataan ini memberi bobot lebih pada beratnya nilai sebuah janji.

Moralitas kedua dari sisi penuaiannya. Janji janji itu harus ditepati, dalam kadar ikhtiar manusiawi yang maksimal. Maka seorang Muslim menjadi mengerti bahwa janji adalah pertaruhan diri. Kesetiaan pada janji adalah kehidupan. Sebab dengan itu interaksi kita dengan sesama bisa berjalan. Dengan kepercayaan itu pula kesenjangan bisa dihindarkan, sebab hak-hak ditunaikan kepada yang memiliki. Dengan kepercayaan itu pula, etos prestasi, kehendak berkarya dan dorongan beramal serta keinginan kuat untuk memberi manfaat bagi kehidupan akan menemukan ledakan-ledakan aktualisasinya.

Begitulah dahulu para salafusshalih mengajarkan kepada kita. Maka bagi mereka, janji telah meningkat kadarnya dari soal kepercayaan menjadi kesetiaan. Pada saat kepercayaan telah mengkristal menjadi kesetiaan, maka kesiapan jiwa menanggung beban janji akan lebih kuat. Seperti seorang Muslim. Mengucapkan dua kalimat syahadat adalah janji keislamannya. Menunaikan rukun Islam adalah pembuktian kepercayaannya. Tapi kesetiaanlah yang akan memberinya umur bagi pembuktian janji itu. Seperti yang dilakukan seorang sahabat terkenal, Abu UbaidahAmir ibnul Jarrah. Semenjak mengulurkan tangannya, berbaiat dan bersumpah setia kepada Rasulullah, ia sadar bahwa hidupnya akan dibaktikan sepenuhnya di jalan Allah. Ia telah mengikrarkan janji itu. Lalu ia membuktikan bahwa dirinya bisa dipercaya. Ia bekerja dengan tulus.

Setelah itu segalanya berubah menjadi kesetiaan abadi. Maka di Uhud yang mengerikan, Abu Ubaidah menjadi tameng Rasulullah. Ia mencabut mata rantai yang menempel di pipi Rasulullah dengan giginya. Gigi Abu Ubaidah pun ompong. Di momen itu pula ia bisa mendahului Abu Bakar, dalam soal berlomba bersegera kepada kebaikan. Abu Bakar mengisahkan, "Di waktu Perang Uhud berkecamuk dan Rasulullah terkena anak panah hingga dua buah rantai ketopong masuk ke kedua belah pipinya bagian atas, saya segera berlari mendapatkan Rasulullah. Kiranya ada seorang yang datang bagaikan terbang dari jurusan timur. Maka aku berkata, `Ya Allah semoga itu merupakan pertolongan.’ Tatkala aku sampai kepada Rasulullah, kiranya orang itu adalah Abu Ubaidah yang telah mendahuluiku ke sana."

Kesetiaan itu telah menjadikan Abu Ubaidah sebagai kepercayaan Rasulullah. Suatu ketika datang utusan Najran dari Yaman yang menyatakan masuk Islam. Mereka lantas meminta kepada Rasulullah seorang guru untuk mengajar Al Quran di sana. Rasul pun berjanji, bahwa besok akan mengirim seorang yang syakhsiyah Islamiyahnya terpercaya. Kalimat itu sampai diulangnya tiga kali. Mendengar itu Umar amat tertarik dan berharap kata-kata itu akan menjadi miliknya. Tapi sehabis shalat Dzuhur berjamaah meski Umar telah berusaha mengulurkan badan agar kelihatan oleh Rasulullah, ternyata Abu Ubaidah yang terpilih. Itulah makna hadits Rasulullah, "Sesungguhnya setiap ummat mempunyai orang kepercayaan, dan sesungguhnya kepercayaan ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah."

Sepanjang hidupnya, Abu Ubaidah dengan setia menemani perjuangan Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab hingga wafatnya. Ketika terbetik bahwa Abu Ubaidah wafat, Umar menangis dan mengenang masa-masa perjuangan yang indah bcrsamanya. Bahkan kenangan itu tak hilang hingga saat Umar hendak menghembuskan nafas terakhirnya. Ia sempat berkata, "Seandainya Abu Ubaidah masih hidup, tentu ia di antara orang-orang yang akan aku angkat sebagai penggantiku. Dan jika Tuhanku menanyakan hal itu, niscaya akan aku jawab, ‘Aku angkat kepercayaan Allah dan kepercayaan Rasul-Nya. "’

Begitulah para salafusshalih meniti puncak tangga jati diri (syakhsiyah Islamiyah). Pada mulanya memang janji, lalu kepercayaan. Setelah itu kesetiaan abadi, sepanjang hayat masih dikandung badan.

Hanya ketika kemudian manusia menemukan cara-cara baru untuk berlaku licik, semakin pandai mencari-cari alasan, selalu mencari-cari model baru pengkhianatan, saat itulah janji-janji menjadi segunung sampah. Tak ada kepercayaan, apalagi kesetiaan. Orang tidak lagi mengenal janji yang memiliki ruh. Sebab janji telah dikotori di panggung politik, oleh para pembual yang menjual mimpi kepada rakyat. Janji telah dikotori di jagat kriminal, di belantara birokrasi yang buruk, di rumah-rumah yang kumuh moralnya, di pertemanan hubungan sosial yang penuh kenaifan lantaran perasaan enak ngga enak (sungkan), juga di jalan-jalan hidup yang brutal. Bahkan janji dalam ikatan perkawinan pun, kini sudah tak lagi punya makna. Janji pernikahan itu tak berisi kepercayaan, apalagi meningkat menjadi kesetiaan. Orang dengan mudah mengkhianatinya atas narna cinta. Padahal bukan cinta, tetapi hasrat hawa nafsu.

Di dalam lubuk keimanan, janji janji bagi seorang Mukmin adalah kontrak-kontrak spiritual dengan Tuhannya. Meski format aplikasinya bermacam bentuk. Janji itu adalah ketakwaan, yang menjadi penghantar bagi petunjuk jalan dan ampunan. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosamu). Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Anfal: 29)

Mengenai ayat ini Sayyid Qutb berkata dalam tatsirnya, "Inilah bekal itu. Bekal dalam mengarungi perjalanan yang panjang. Yaitu bekal takwa yang menghidupkan hati dan membangunkannya. Bekal cahaya yang memberi petunjuk bagi hati untuk membelah sudut-sudut jalan sepanjang penglihatan manusia. Cahaya ini tidak bisa ditipu oleh syubhat-syubhat yang mata biasa tidak bisa rnenembusnya. Itulah bekal ampunan bagi segala dosa. Bekal yang memberikan ketenteraman, kesejukan dan kemantapan. Dan bekal merenungi nikmat-nikmat Allah Yang Maha Agung di hari ketika bekal-bekal itu dibutuhkan dan di hari amal perbuatan manusia berkurang."

Maka, mulailah berjanji dengan benar, janji yang punya ruh kepercayaan, lalu hidup panjang dengan kesetiaan. Sebagai orang yang beriman. Sungguh, membangun kepercayaan bukan hal yang mudah, tapi akan lebih tidak mudah lagi ketika kita mencoba membangun kepercayaan di atas puing-puing runtuhan ketidak-percayaan dan ketidak-setiaan.


repost dari punya pak dikky lagii :)